Pertumbuhan dan Perkembangan
Pesertadidik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam
proses pendidikan formal. Didalam UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional (sisdiknas), mendefinisikan setiap manusia yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan
baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan
jenis pendidikan tertentu. Sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki
sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan. Potensi dimaksud umumnya
terdiri dari tiga ketegori, yaitu koknitif, afektif, dan psikomotor.
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik memeiliki makna
yang berbeda, pertumbuhan peserta didik secara sederhana bermakna
peningkatan dibidang massa atau berat dan tinggi badan. Perkembangan peserta
didik merupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan
keterampilan yang terus berlangsung hingga mencapai usia tertentu. Jika istilah
“pertumbuhan” dan “perkembangan” itu digunakan bersama menjadi ”pertumbuhan dan
perkembangan”, ia memiliki makna yang kompleks, yaitu berkaitan dengan masalah
fisik, mental dan emosiaonal diasosiasikan dengan pertumbuhan peserta didik.
Jadi, istilah”Pertumbuhan dan perkembangan” digunakan bersama untuk
menggambarkan proses-proses fisik, mental, dan emosiaonal yang kompleks yang
terkait jengan “perkembangannya” peserta didik.
Prinsip-prinsip perkembangan manusia secara alamiah mengikuti pola umum menurut
prinsip atau hukum perkembangan yang teratur, universal, dan berkesinambungan.
Prinsip-prinsip
perkembangan pada umumnya antara lain:
1. Perkembangan melibatkan perubahan. Sikap anak
terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan
perubahan, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak.
2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada
perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu peran orang tua
menjadi sangat penting dalam menentukan perkembangan anak.
3. Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan.
5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik
yang dapat diramalkan.
6. Terdapat perubahan individu dalam
berkembang.
7. Priode pola perkembangan.
8. Pada setiap periode perkembangan memiliki
harapan sosial.
9. Setiap bidang perkembangan mengandung
bahaya dan potensial.
10. Kebahagian bervariasi pada berbagai periode
perkembangan.
Adapun
prinsip-prinsip perkembangan individu, yaitu;
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak
perna terganti.
2. Semua aspek perkembangan saling
berhubungan.
3. Perkembangan terjadi pada tempo yang
berlainan.
4. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri
khas.
5. Setiap individu normal akan mengalami
tahapan perkembangan.
6. Perkembangan memiiki pola atau arah
tertentu.
Prinsip
perkembangan menurut Hurlock (1991), terbagi enam prinsip merupakan ciri mutlak
dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak, keenam prinsip
tersebut adalah:
1. Adanya perubahan
Manusia tidak
perna dalam keadakan statis dia akan sengalami berubah dan mengalami
perubahan, perubahan bisa menanjak kemudian berada dititik puncak kemudian
mengalami kemunduran.
2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada
perkembangan selanjutnya.
Lingkungan anak
tinggal masa kecil akan berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawahan mereka.
Bukti ilmiah telah menunjukkan bahwah dasar awal cenderung bertahan dan
mempengaruhi sikap dari prilaku anak sepanjang hidupnya.
3.Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar.
Perkembangan
seorang anak akan dipengaruhi oleh proses kematangan yaitu terbukanya
karateristik yang secara potensial suda ada oada individu yang berasal dari
warisan genetik individu.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan.
Dalam perkembangan
motorik akan mengikuti hukum chepaloaudal yaitu perkembangan yang menyebar
keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini bahwa kemajuan dalam struktur dan
fungsi pertama-tama terjadi dibagian kepalah,badan dan kaki.
5. Pola perkembangan mempunnyai karateristikyng
dapat diramalkan.
Karateristik
tertentu juga dapt diramalkan, berlaku baik untuk perkembangan fisik atau
mental. Setiap anak mengikuti perkembangan yang sama dari satu tahap menuju
tahap berikutnya.
6. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan.
Perbedaan ini
disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik yang
berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut memberikan kontribusi
terhadap perkembangan seorang anak. Perbedaan perkembangan tiap individu
mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk mennyadari
perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap
anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus
bersifat perseorangan.
Prinsip
perkembangan mempunyai implikasi dalam pendidikan perkembangan menekankan bahwa
kenyataan timbul dari interaksi kematangan belajar dengan menetapkan batas dari
perkembangan. Pemahaman tentang perkembangan ini membantu guru dan
orang tua untuk merencananakan kegiatan yang sesuai, merangsang dan memperkaya
pengalaman bagi anak-anak, serta memberikan dasar untuk memahami bagaimana
mendorong dan mendukung pembelajaran meraka.
Peserta didik merupakan insan yang memiliki aneka kebutuhan.
Asosiasi Nasional sekolah menengah (National association of high school)
Amerika serikat (1995) mengindetifikasi kebutuhan-kebutuhan peserta
didik dilihat dari dimensi pengembangannya, yaitu seperti berikut ini.
- Kebutuhan intelektual, dimana peserta didik memiliki rasa ingin tahu, termotifikasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
- Kebutuhan sosial, dimana setiap peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk memiliki dan dapat diterima oleh rekan-rekan mereka sambal mencari tempatnya sendidi di dunianya.
- Kebutuhan fisik, dimana peserta didik “jatuh tempo” perkembangan pada tingkat yang berbeda dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan. Pertumbuhan dan perubahan fisik atau tubuh menyebabkan gerakan mereka adakalanya menjadi canggung dan tidak terkoordinasi.
- Kebutuhan emosional dan psikologis, dimana peserta didik rentan dan sadar diri, dan sering mengalami “mood swing” yang tidak terduga.
- Kebutuhan moral dimana peserta didik idealis dan ingin memiliki kemauan kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia diluar dirinya menjadi tempat yang lebih baik.
- Kebutuhan homodivious, dimana peserta didik mengakui dirinya sebagai makhluk yang berketuhanan atau makhluk homoriligiusalias insan yang beragama.
Seiring dalam proses perkembangan peserta didik mengalami
begitu banyak perubahan fisik dan mental, dari itu muncul berbagai
kebutuhan-kebutuhan yang sangat perlu dipelajari para orang tua dan juga guru
yang sangat penring dalam menentukan pekemnangan peserta didik.
Sumber
Danim Sudarmawan. 2010. Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: Alfabeta.
http://sunaria-pendidikansangatpenting.blogspot.co.id/2012/01/perkembangan-peserta-didik.html diakses
pada 03 sept 2015 pukul 16:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar