Minggu, 13 Desember 2015

Perkembangan Peserta Didik (11)



IQ, EQ, SQ


Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. Dalam seni
Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang di hadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan dimasyarakat.
Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain.




Keterkaitan IQ,SQ, dan EQ
Seseorang yang mempunyai kebermaknaan (SQ) yang tinggi mampu menyandarkan jiwa sepenuhnya berdasarkan makna yang diperoleh sehingga ketenangan hati akan muncul. jika hati telah tenang (EQ) akan memberikan sinyal untuk menurunkan kerja simpatis menjadi para simpatis. Jika seorang sudah tenang karena aliran darah sudah teratur, maka seseorang akan dapat berpikir secara optimal (IQ) sehingga lebih tepat mengambil keputusan. Manajemen diri untuk mengolah hati tidak cukup dengan IQ dan EQ saja, tetapi SQ juga sangat berperan dalam diri manusia sebagai pembimbing kecerdasan lain.

IQ
Kecerdasan intelektual (IQ) itu sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk berhitung, berinovasi, berimajinasi atau lebih tepatnya kemampuan seorang untuk berfikir “what I think”. Contoh dalam penerapan dalam dunia pendidikan adalah disaat penerimaan siswa program akselerasi, siswa yang memiliki IQ minimal 125 dapat mengikuti program ini, siswa yang mengikuti program ini diseleksi secara ketat, karena pada program ini lebih membebankan materi yang banyak diberikan dengan waktu tempuh yang lebih cepat. Dengan penerapan IQ ini dapat diketahui siapa sajakah yang mampu mengikuti program akselerasi ini. Kecerdasan intelektual ini dapat dikembangkan selama mau berusaha belajar dan berlatih.

EQ
Kecerdasan emosial (EQ) merupakan suatu kemampuan pada diri seseorang untuk dapat memahami emosi diri sendiri dan orang lain. Dengan adanya kecerdasan emosional ini maka seseorang akan dapat mengendalikan perasaannya untuk melakukan suatu tindakan. Jika kecerdasan emosional ini diterapkan dalam dunia pendidikan maka seorang peserta didik akan mampu mensinergikan ilmu yang ia dapatkan di lembaga formal maupun tidak formal dengan kehidupan sehari-harinya dengan kata lain kecerdasan ini “what I feel” apa yang aku rasakan. Salah satu contoh di sebuah sekolah dasar, murid-murid SD menerima mata pelajaran yang bernama Aqidah dan Akhlaq. Dalam mata pelajaran ini murid-murid diajarkan oleh seorang guru mengenai rasa iba dan saling tolong menolong kepada sesama manusia. Ketika sepulang sekolah ada salah seorang murid yang melihat seorang bapak-bapak pemulung yang sudah tua renta sedang mencari botol bekas di tong sampah tempat anak itu bersekolah, kemudian dengan rasa kasihan dan ingat betul apa yang disampaikan gurunya untuk saling tolong menolong kepada sesama, anak ini memberikan sebagian uang jajannya untuk bapak tersebut, dengan harapan bapak itu dapat memberi nafkah kepada keluarganya. Dari hal ini kita dapat lihat seorang anak itu yang memiliki kecerdasan emosional. Ia mengerti betul apa yang sedang dialami orang lain, dan ia mengerti bagaimana ia harus bertindak.

SQ
kecerdasan spiritual (SQ) merupakan penentu kesuksesan seseorang. Karena kecerdasan ini menjawab berbagai macam pertanyaan mendasar dalam diri seseorang. Kecerdasan ini dapat dikatakan “who I am” siapa diri saya? Dan untuk apa saya diciptakan. Penerapan kecerdasan spiritual ini sudah banyak diterapkan oleh sekolah sekolah swasta. salah satu contohnya Pondok Pesantren. Didalam pendidikan pesantren, tingkat religius atau kecerdasan spiritual seseorang sangat diperhatikan oleh pengasuh ataupun para asatidz. Salah satu contoh penerapannya adalah di pesantren tidak hanya pembelajaran formal saja yang diwajibkan namun amalan-amalan seperti sholat dhuha, puasa senin kamis sangatlah dianjurkan. Karena hal ini menjadi dasar apa maksud dari Allah menciptakan diri manusia. Selain diperintahkan untuk belajar juga diperintahkan untuk bertaqwa dan menaati segala perintahnya. Karena ada ikhtiar tanpa do’a ibarat orang yang sombong.

dari pemaparan diatas terlihat bahwa manusia memerlukan kecerdasan-kecerdasan dalam menjalani hidup. Akan terasa lebih lengkap dan seimbang seorang manusia jika hidup dengan didampingi kecerdasan EQ,IQ, dan SQ. karenanya kita perlu untuk menyadari dan mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang dimiliki manusia, apa lagi kita sebagai calon guru nantinya dituntut untuk mencetak anak-anak penerus bangsa yang berkualitas secara intelektual,emosional dan spiritual.

Sumber
https://silviastrilyani.wordpress.com/2013/02/11/pengertian-iq-eq-dan-sq/ diakses pada tanggal  210 Desember 2015, pukul 18:34


Tidak ada komentar:

Posting Komentar