PAKEM
Membahas tentang kesenian atau
aktifitas-aktifitas yang secara tradisional,tentunya kita akan mengenal sebuah
aturan yang disebut Pakem. Pakem,ya
aktivitas kesenian dibali tidak lepas dari sebuah aturan,tidak terkecuali pakem-pakem
dalam pertunjukan wayang kulit. Wayang kulit merupakan kesenian atau sebagai
pertunjukan,Pergelaran wayang kulit di Bali sebelum ini identik dengan
pertunjukan untuk melengkapi upacara keagamaan dan adat. Cerita atau Lelampahan
yang dipertunjukkan dalam pergelaran wayang kulit bali,sebagian besar diambil
dari Epos cerita Ramayana,Mahabarata,Tantri dan sebagainya.
Adapun pakem yang ada dalam pergelaran wayang
kulit bali adalah dari sebelum memulai pertunjukkan, Dalang terlebih dahulu
menyiapkan sesajen-sesajen, dan setelah itu dalang mengetuk peti tempat
penyimpanan wayang tersebut. Adapun tujuan dari proses ini adalah untuk
membangunkan roh para wayang, agar pertunjukan wayang terkesan hidup atau
dibali biasa disebut lebih “Metaksu”
Dari segi proses pembuatan wayang
dibali,terdapat juga pakem-pakem dari berbagai ukuran wayang , yang disebut “Asta Musti” yaitu seukuran
dari siku tangan sampai ujung jari dan ditambah satu kepalan tangan.
Contoh Tokoh
wayang Arjuna yang saya buat.
Pergelaran
wayang kulit dibali juga ada berbagai macam,diantaranya;
● Wayang Kulit Parwa, yaitu pergelaran wayang kulit dalam
upacara-upacara keagamaan baik pada malam hari ataupun pada siang hari,
pada siang hari pertunjukkan wayang dikenal
dengan “Wayang Lemah” , filsafat-filsafat keagamaan yang di padukan dalam pertunjukkan wayang kulit.
● Wayang Calonarang, bedanya pertunjukkan wayang kulit ini dengan pertunjukkan
wayang kulit biasanya adalah dari
segi ceritanya yang diambil dari cerita Pengeliyak atau ilmu Hitam. Pertunjukkan ini sangat tenget atau sacral
dibali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar