Senin, 02 Juni 2014

PAKEM

            Membahas tentang kesenian atau aktifitas-aktifitas yang secara tradisional,tentunya kita akan mengenal sebuah aturan yang disebut Pakem.  Pakem,ya aktivitas kesenian dibali tidak lepas dari sebuah aturan,tidak terkecuali pakem-pakem dalam pertunjukan wayang kulit. Wayang kulit merupakan kesenian atau sebagai pertunjukan,Pergelaran wayang kulit di Bali sebelum ini identik dengan pertunjukan untuk melengkapi upacara keagamaan dan adat. Cerita atau Lelampahan yang dipertunjukkan dalam pergelaran wayang kulit bali,sebagian besar diambil dari Epos cerita Ramayana,Mahabarata,Tantri dan sebagainya.

             Adapun pakem yang ada dalam pergelaran wayang kulit bali adalah dari sebelum memulai pertunjukkan, Dalang terlebih dahulu menyiapkan sesajen-sesajen, dan setelah itu dalang mengetuk peti tempat penyimpanan wayang tersebut. Adapun tujuan dari proses ini adalah untuk membangunkan roh para wayang, agar pertunjukan wayang terkesan hidup atau dibali biasa disebut lebih “Metaksu”


            Dari segi proses pembuatan wayang dibali,terdapat juga pakem-pakem dari berbagai ukuran wayang  , yang disebut “Asta Musti” yaitu seukuran dari siku tangan sampai ujung jari dan ditambah satu kepalan tangan.

Contoh Tokoh wayang Arjuna yang saya buat.




Pergelaran wayang kulit dibali juga ada berbagai macam,diantaranya;
            ● Wayang Kulit Parwa, yaitu pergelaran wayang kulit dalam upacara-upacara                        keagamaan baik pada malam hari ataupun pada siang hari, pada siang hari pertunjukkan wayang                    dikenal dengan “Wayang Lemah” , filsafat-filsafat keagamaan yang di padukan dalam pertunjukkan                wayang kulit.

            ● Wayang Calonarang, bedanya pertunjukkan wayang kulit ini dengan pertunjukkan wayang                      kulit biasanya adalah dari segi ceritanya yang diambil dari cerita Pengeliyak atau ilmu Hitam.                          Pertunjukkan ini sangat tenget atau sacral dibali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar