Aliran-Aliran
Seni Rupa dan Teori Psikoanalitik Jung
Seni rupa adalah salah satu cabang
seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan rupa sebagai medium
penggungkapan gagasan seni. Di dalam
Seni Rupa lahir banyak aliran-aliran seni rupa yang saling menerusakan atau
menentang aliran-aliran sebelumnya. Berikut akan saya paparkan beberapa Aliran
Seni Diantaranya;
● Aliran Neo-klasik,
Sebab
munculnya aliran ini disebabkan para seniman menjadi bebas dalam berkarya bukan
karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Pendekatan aliran ini pada
Psikoanalitik Jung, Introvert,dikarenakan pada jaman ini kegiatan melukis cenderung dilebih-lebihkan
dan berkarya hanya untuk kepuasan semata.
● Aliran Romantisme
Sebab munculnya aliran ini disebabkan pemberontakan
terhadap aliran Neo-Klasik, yang dianggap kaku dan tidak memiliki gerak.
Pendekatan aliran ini pada
Psikoanalitik Jung, Introvert, karena pada aliran ini dimana seniman kembali
pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
●
Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang
memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia.sebab munculnya aliran ini,karena adanya
seniman-seniman yang menentang aliran
Romantis yang dianggap terlalu melebih-lebihkan kenyataan. Aliran
ini dicetuskan oleh
Gustave Courbert berdasarkan
konsep bahwa lukisan pada dasarnya adalah
seni yang kongkrit,ada dan terjadi di masyarakat.
Pendekatan
aliran realisme pada Psikoanalitik Jung, Ekstravert, Seperti yang dijelaskan
diatas bahwa aliran realism adalah
seni yang kongkrit yang melukis secara dan didasari dengan objek.
● Aliran Naturalisme
Naturalisme adalah aliran yang
mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Munculnya aliran ini adanya usaha
Seniman untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik,
sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet
merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya
mendekati Realisme.
Pendekatan
Psikoanalitik Jung terhadap aliran ini, Ekstravert. Dikarenakan aliran naturalism
seperti halnya aliran realism adalah
penggambaran secara nyata terhadap objek yang ditiru, namun bedanya Naturalisme menggunakan pemandangan saja
sebagai objeknya.
●
Aliran Impresionisme,
Impresionisme Aliran yang
mengutamakan kesan selintas dari obyek
lukisan.Kesan didapat dari
bantuan sinar matahari
yang merefleksi ke
mata mereka. Mereka melukis dengan
cepat menangkap efek sinar matahari yang
berputar ke barat. Karena itulah obyek
lukisan jadi agak kabur dan tidak mendetail.
Pendekatan
Psikoanalitik Jung pada aliran ini, Ambivert atau antara pada Introvert dan Ekstravert. Dikarenakan Aliran ini juga
termasuk penggambaran dengan menggunakan objek dan
di lain sisi seniman impresionisme tidak melukis secara nyata tetapi hanya
melukis cahaya yang memantul pada
objek.
● Aliran
Ekspresionisme,
Ekspresionisme merupakan aliran
yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan,
kekerasan ataupun tekanan batin.Munculnya aliran ini karena para pelukis mulai
tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka
mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme.
Pendekatan
Psikoanalitik Jung, Introvert, Karena Seniman Ekspresionisme melukis menggunakan
batin atau imajinasinya secara pribadi.
●
Aliran Fauvisme,
Munculnya aliran aliran Fauvis
dalam bahasa Perancis ( Des Fauves) artinya binatang liar merupakan nama yang diberikan kepada
sekelompok pelukis muda yang muncul pada
abad 20. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga
banyak objek lukisan yang dibuat
kontras.
Pendekatan
Psikoanalitik jung, Introvert. Dikarenakan para Pelukis fauvisme cenderung
melukis apa yang mereka sukai tanpa
memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat.
● Aliran Kubisme,
Munculnya aliran Kubisme dilatar belakangi
oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk
adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk
yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada
satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya
kubisme, karena motif geometris
digunakan oleh Picasso.
Pendekatan
Psikoanalitik Jung, Ekstravert, Karena Istilah Kubisme dapat digunakan secara
umum untuk menunjukkan semua gaya
abstrak geometrik pada abad ke-20 atau secara terbatas menunjukkan gerakan-gerakan awal khususnya Kubisme Analitik dan
Kubisme Sinthetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar