Pengajaran
Seni rupa dewasa ini sudah menjadi hal umum yang di ajarkan di sekolah-sekolah.
Pendidikan Seni rupa bagi kehidupan pribadi maupun bermasyarakat adalah
membantu anak untuk mengembangkan pola piker dan juga tentunya untuk berkreatifitas.
Dalam
bermain anak mendapat kegembiraan dan pengalaman-pengalaman seperti
keberanian,keriangan,perkembangan kepekaan(sensitive),perkembangan fantasi,berkembang
hasrat pembawaannya ,dan masih banyak keuntungan bagi pertumbuhan jasmani
maupun perkembangan rohani yang sesuai dengan naluri hidupnya. Dalam berkarya
Seni,anak memiliki tahapan-tahapan atau proses perkembangan masa/periodisasinya,
Berikut akan saya paparkan;
1. Masa mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
Anak
belum dapat mengendalikan gerakan tangannya.Hasil goresan tidak
menentu.Kemudian anak menyadari gerakan tangan dan goresannya,maka berubahlah
goresannya menjadi beraneka ragam bentuk,dari goresan yang berupa garis-garis
panjang ,garis pendek yang tidak menentu arahnya dan diulang-ulang hingga
berkembang menjadi bentuk seperti benang kusut.
2. Masa Pra-bagan (umur 4-7 tahun)
Pada
masa ini anak mulai dapat mengendalikan tangannnya.Garis yang dihasilkan tidak
corang coreng lagi. Anak mulai membandingkan karyanya dengan objek yang
dilihat.Kemudian menggambar bentuk-bentuk yang berhubungan dengan dunia
sekitarnya. Umumnya anak usia 4 tahun telah dapat membuat bentuk-bentuk yang
bisa dikenal meskipun kadang-kadang masih susah untuk menetapkan gambar yang
dibuatnya.
3. Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
Pada masa ini konsep bentuk yang
digambar anak mulai tampak lebih jelas.sudah tampak adanya aturan tertentu
mengenai hubungan bidang,anak sudah tau hunbungan objek yang satu dengan yang
lainnya.Selain itu juga pada masa ini anak sudah mulai menyadari bahwa ada hubungan
warna dan objek.
4. Masa
Realisme Awal (Dawning Realism) : 9-11 tahun
Masa
ini ditandai dengan adanya kebebasan social.Anak membedakan dirinya dengan
orang dewasa.Pada usia membentuk keompok-kelompok sebaya,pada masa ini Realisme
bukan berarti meniru alam yang tepat,tetapi sebagai usaha untuk konsep visual
anak-anak yang masih memandang secara subjektif.
5. Masa
Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 11-14 tahun
Pada
masa naturalisme semu,
kemampuan berfikir abstrak
serta kesadaran sosialnya makin
berkembang. Perhatian kepada
seni mulai kritis,
bahkan terhadap karyanya sendiri.
Pengamatan kepada objek
lebih rinci.
6. Masa
Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Pada
periode ini sudah mulai tumbuh kesadaran akan kemampuan diri, Anak yang
berbakat cenderung akan
melanjutkan kegiatannya
dengan rasa senang,
tetapi yang merasa
tidak berbakat akan meninggalkan kegiatan
seni rupa, apalagi
tanpa bimbingan. Dalam
hal ini peranan guru banyak menentukan,
terutama dalam meyakinkan
bahwa keterlibatan manusia dengan seni
akan berlangsung terus
dalam kehidupan. Seni
bukan urusan seniman saja, tetapi urusan semua orang dan siapa pun tak akan terhindar dari
sentuhan seni dalam kehidupannya sehari-hari.
Tak
dapat dipungkiri seni selalu ada disekitar kita. Karena itu, ada baiknya menggunakan
seni untuk perkembangan kecerdasan anak.
Pendidikan
seni juga bisa memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar