Selasa, 10 Juni 2014

Mengenali Psikologi Seni Rupa Anak


      Pengajaran Seni rupa dewasa ini sudah menjadi hal umum yang di ajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan Seni rupa bagi kehidupan pribadi maupun bermasyarakat adalah membantu anak untuk mengembangkan pola piker dan juga tentunya untuk berkreatifitas.

            Dalam bermain anak mendapat kegembiraan dan pengalaman-pengalaman seperti keberanian,keriangan,perkembangan kepekaan(sensitive),perkembangan fantasi,berkembang hasrat pembawaannya ,dan masih banyak keuntungan bagi pertumbuhan jasmani maupun perkembangan rohani yang sesuai dengan naluri hidupnya. Dalam berkarya Seni,anak memiliki tahapan-tahapan atau proses perkembangan masa/periodisasinya, Berikut akan saya paparkan;

            1.  Masa mencoreng (scribbling)   : 2-4 tahun
            Anak belum dapat mengendalikan gerakan tangannya.Hasil goresan tidak menentu.Kemudian anak menyadari gerakan tangan dan goresannya,maka berubahlah goresannya menjadi beraneka ragam bentuk,dari goresan yang berupa garis-garis panjang ,garis pendek yang tidak menentu arahnya dan diulang-ulang hingga berkembang menjadi bentuk seperti benang kusut.


            2. Masa Pra-bagan (umur 4-7 tahun)

            Pada masa ini anak mulai dapat mengendalikan tangannnya.Garis yang dihasilkan tidak corang coreng lagi. Anak mulai membandingkan karyanya dengan objek yang dilihat.Kemudian menggambar bentuk-bentuk yang berhubungan dengan dunia sekitarnya. Umumnya anak usia 4 tahun telah dapat membuat bentuk-bentuk yang bisa dikenal meskipun kadang-kadang masih susah untuk menetapkan gambar yang dibuatnya.

              3. Masa Bagan (schematic period)   : 7-9 tahun


            Pada masa ini konsep bentuk yang digambar anak mulai tampak lebih jelas.sudah tampak adanya aturan tertentu mengenai hubungan bidang,anak sudah tau hunbungan objek yang satu dengan yang lainnya.Selain itu juga pada masa ini anak sudah mulai menyadari bahwa ada hubungan warna dan objek.





           4.  Masa Realisme Awal  (Dawning Realism)  : 9-11 tahun

            Masa ini ditandai dengan adanya kebebasan social.Anak membedakan dirinya dengan orang dewasa.Pada usia membentuk keompok-kelompok sebaya,pada masa ini Realisme bukan berarti meniru alam yang tepat,tetapi sebagai usaha untuk konsep visual anak-anak yang masih memandang secara subjektif.

              5.  Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 11-14 tahun

               Pada  masa  naturalisme  semu,  kemampuan  berfikir  abstrak  serta  kesadaran sosialnya  makin  berkembang.  Perhatian  kepada  seni  mulai  kritis,  bahkan  terhadap karyanya  sendiri.  Pengamatan  kepada  objek  lebih  rinci.

          6.  Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.

            Pada periode ini sudah mulai tumbuh kesadaran akan kemampuan diri, Anak  yang  berbakat  cenderung  akan  melanjutkan kegiatannya  dengan  rasa  senang,  tetapi  yang  merasa  tidak  berbakat  akan meninggalkan  kegiatan  seni  rupa,  apalagi  tanpa  bimbingan.  Dalam  hal  ini  peranan guru banyak  menentukan,  terutama dalam meyakinkan  bahwa  keterlibatan  manusia dengan  seni  akan  berlangsung  terus  dalam  kehidupan.  Seni  bukan  urusan  seniman saja, tetapi urusan semua orang  dan siapa pun tak akan terhindar dari sentuhan seni dalam kehidupannya sehari-hari.

            Tak dapat dipungkiri seni selalu ada disekitar kita. Karena itu, ada baiknya menggunakan seni untuk perkembangan kecerdasan anak. Pendidikan seni juga bisa memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi anak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar